SEJAUH MATA MEMANDANG,AKU TETAP BANGGA PADAMU (Si Anak Logam)
SEJAUH MATA MEMANDANG,AKU TETAP BANGGA PADAMU (Si Anak Logam) Dari pertama kali ku tapakan kaki ini melaju ke pelabuhan,sejenak ku berfikir apa yang aku lupakan saat itu.Aku pantang menyerah untuk mendapatkan hingga akhirnya Tuhan mengatakannya.Beberapa tahun yang lalu kawan karibku pernah bercerita padaku bila saat aku berkunjung ke Pulau Dewata,hal yang paling unik di Pelabuhan adalah koin. Namun,sejauh mata ini memandang,hanya ada desiran air menari nri diterpa kencangnya angin malam.Mungkin karena malam sudah larut dan air sedang pasang,disini tak ada pemandangan koin.Malam itu adalah malam minggu yang akan kuhabiskan bersenang senang menikmati indahnya Pulau Seribu Keajaiban.Mungkin karena sang malam melanda,koin tersebut jarang ditemukan.Perasaan yang sudah tak sabar menyaksikan sendiri tingkah kreatif dan hiburan dari sang anak-anak pelabuhan. Di sepanjang liburan sekolah,aku terus meminta pada Tuhan,agar mempertemukanku dengan sosok anak-anak pembera